Seperti halnya kamu dan semua orang, aku juga pernah patah hati. Aku rasa benar, bahwa perjalanan-perjalanan jauh dan panjang adalah obat terbaik untuk semua perasaan benci dan kecewa yang sesaat —segera setelah kamu patah hati, akan muncul. Lalu pelan-pelan tetapi pasti, perasaan itu berubah, bergumul dengan emosi-emosi lain dalam dirimu, menciptakan suatu hal yang aneh; aku tidak menemukan padanan lain yang tepat.
Rasanya seperti saat itu kamu bersedih, namun juga benci, marah, apapun itu. Rasanya seperti semua berkumpul, sesak memenuhi rongga dada, mengisi celah-celah syaraf di otakmu. Lalu sebentar-sebentar kamu limbung, menanyakan apa yang salah dengan dirimu, apa yang salah dengan keputusan-keputusan yang telah kamu buat, dan masih banyak lainnya.
Perjalanan adalah memang sebaik-baiknya obat. Percaya saja apa kataku, karena toh, kepadamu aku tidak pernah berbohong. Entah jika kamu terhadapku.
Sebab jika iya, aku semakin memahami bagaimana rasanya nyeri dan sesak di dadamu.
Aku tidak ke mana-mana; tidak sampai, tidak juga hilang. Sebab kau tahu, kita tahu, bersama setiap hening yang kau bangun di belakang rumahmu —dalam sepersekian waktu perjalananmu melewati laut, pulau, dan samudera— dan dalam setiap perihnya udara yang menyapu lembut wajahmu, akan selalu ada yang berusaha sekeras mungkin kamu ingat-ingat; dulu, saat itu.
Hanya saja dalam banyak hal, Matematika Tuhan memang berbeda dari perhitunganmu. Kamu salah. Kita salah. Namun, tak apa. Manusia memang tempat dari segala kesalahan bermula.
Biar kuberi tahu kau sesuatu, barangkali ini akan menjadi nasihat paling menarik sepanjang kau berkelana, "Mestinya kau bertemu dengan seseorang yang mencintaimu lebih dulu. Akan jauh lebih mudah seperti itu. Karena, kau tahu, mengatur perasaan orang lain terhadapmu, ternyata jauh lebih sulit daripada mengatur perasaan diri sendiri."
Semoga udara sendu di sepanjang Canggu memelukmu dengan hangat. Dan semoga, kesedihan memperlakukanmu dengan cukup baik.
Jika ada seseorang yang terlanjur menyentuh inti jantungmu, mereka yang datang kemudian hanya akan menemukan kemungkinan-kemungkinan.